Rabu, 21 Januari 2015

Ekonomi Islam Jalan Menuju Kejayaan Islam

Oleh : Muhilal Ashar, Staff PPWI

Ekonomi islam mempunyai konsep yang sangat berbeda dengan sistem ekonomi yang banyak kita terapkan pada abad 21 ini yaitu ekonomi konvensional. Ekonomi konvensional adalah ekonomi yang berasal dari studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumberdaya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan dalam rangka untuk memproduksi berbagai komoditi baik untuk saat ini maupun dimasa depan kepada individu dan kelompok yang ada dalam masyarakat, sedangkan ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.

Berdasarkan perbedaan anatara ekonomi islam dan ekonomi konvensional, kita bisa menyadari bahwa ekonomi islam adalah sebuah sistem yang diturunkan oleh Allah sebagai solusi dalam sistem perekonomian. Ekonomi islam mempunyai dasar-dasar pemikiran yang hebat dan tidak akan pernah berubah sedikitpun. Dasar yang telah disahkan ibarat sebuah visi yang menjadi “Goals” dalam sebuah sistem dan dilakukan dengan misi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, Islam mengajarkan kepada kita untuk menerapkan sistem ekonomi islam dalam berbagai aspek kehidupan.

Pada saat ini hampir semua negara telah menerapkan sistem ekonomi kapitalisme karena mereka beranggapan ekonomi kapitalisme lebih mudah dan efisien dalam berbagai hal. Sistem ini memang bagus karena dianggap lebih mudah tetapi banyak sekali hal-hal negatif yang haram hukumnya terutama bagi umat Islam, seperti penerapan riba dalam bank konvensional saat ini. Hal-hal yang mudah memang membawa dampak negatif yang tidak sedikit untuk dirasakan oleh manusia di zaman sekarang. Berbeda dengan penerapan sistem ekonomi islam. Ekonomi islam membuat sistem ekonomi yang dalam segala aspek harus mengukur dampak yang ditimbulkan karena sistem yang memberikan dampak negatif bagi orang lain adalah haram hukumnya.

Dalam pengetian lain juga mengatakan bahwa ekonomi islam mempunyai kebutuhan yang terbatas dengan sumberdaya yang terbatas dan yang tidak terbatas bukan kebutuhan itu sendiri tetapi keinginan manusia. Sedangkan ekonomi konvensional menyatakan bahwa ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan sumberdaya yang terbatas. Inilah yang menjadikan perbedaan yang mendasar antara ekonomi islam dan konvensional.

Masalahnya adalah kita sebenarnya telah dengan gamblang mengerti bahwa ekonomi islam banyak keuntungan dari berbagai aspek, tetapi dalam abad ini kita telah kalak telak dengan ekonomi konvensional yang sejatinya dibuat oleh bangsa Yahudi. Melalui ekonomi islam ini juga Islam telah berjaya lebih dari 8 abad dan meninggalkan begitu banyak pengetahuan yang banyak digunakan sebagai dasar dari ekonomi konvensional itu sendiri. Kita bisa berfikir untuk memulai berubah dan koreksi sistem kita saat ini yang sejatinya telah banyak melenceng dari ajaran Islam.

Kesimpulannya adalah ekonomi islam seharusnya dijadikan dasar dari sistem
ekonomi, terutama di negara-negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam karena dari berbagai aspek dan segi ekonomi islam didasarkan atas keadilan dari kedua belah pihak dan yang lebih penting berasal dari Al-Qu’ran dan As-sunah. Dengan mengembalikan kekuatan sistem ekonomi islam, saya yakin ini bisa menjadi langkah awal kembalinya kejayaan Islam di abad 21 ini setelah begitu lama terpuruk dan terombang ambing dalam perkembangan dunia yang sangat melenceng dari ajaran Islam.

Referensi        : Heri sudarsono

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar