Minggu, 07 Desember 2014

Woles, Penyambutan Anggota Baru Serta Tahap Awal Kaderisasi



WOLES (Wawasan Organisasi dan Diklat Ekonomi Islam) adalah tahap kaderisasi pertama  yang wajib diikuti oleh seluruh anggota baru (IESC)  Islamic Economic Study Club. Dalam FOSSEI (Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam) tingkat nasional, ada 3 tahapan kaderisasi atau pembekalan bagi semua anggota baru yang bergabung dengan sebuah kelompok studi Ekonomi Islam. Pertama adalah DEI (Diklat Ekonomi Islam) yang kemudian di IESC mendapat variasi nama menjadi WOLES. Kedua adalah SET (Syari’a Economist Training) yang kemungkinan tahun ini akan dilaksanakan sekitar bulan November. Dan pembinaan terakhir adalah Training for Trainers.
WOLES diselenggarakan pada tanggal 1-2 November bertempat di ruang sidang lembaga fakultas Ekonomi UII untuk sesi materi pagi, dan Pantai Baru, Bantul untuk rangkaian makrab. Di hari pertama, peserta diberikan materi tentang pengenalam Ekonomi Islam, dilanjut dengan materi tentang ke-FOSSEI an. Peserta tampak antusias dengan kedua materi ini walaupun banyak peserta yang tidak dapat hadir dikarenakan halangan seperti kuliah pengganti. Siang harinya, setelah semua peserta tekumpul di kantor lembaga, perjalanan ke Pantai baru ditempuh menggunakan kendaraan pribadi.
Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Baru seperti Games, Small Group Discussion, sharing dengan alumni. Dalam sesi haring dengan alumni, Ahmad Musaddad Husein (Mantan Presiden tahun bakti 2013-2014 mengatakan bahwa IESC bagaikan kawah candradimuka. Karena lewat berbagai diskusi kecil yang diselenggarakan IESC, banyak lahir para intelek Ekonomi Islam yang siap dengan senang hati membumikan ekonomi islam tanpalepas dari semangat dakwah, ukhuwah, dan keilmuan yang ilmiah .
Di akhir kegiatan WOLES, ada pemberian hadiah untuk kategori grup terheboh dan 2 orang peserta terbaik dari masing-masing putra dan putri.  Untuk grup terbaik diberikan kepada kelompok “Lupa”. Untuk kategori peserta terbaik putri diberikan kepada Anggarda Normalita (Ilmu Ekonomi 2014). Sedangkan terbaik putra adalah Alga Aprlia Dwi Purwanto (akuntansi, 2013)


#KemenluIESC

Rabu, 03 Desember 2014

Pelantikan, Awal Masa Bhakti Kepengurusan Baru




Sabtu, 18 Oktober 2014 lalu, Pengurus IESC periode 2014-2015 telah resmi dilantik oleh Ketua LEM FE UII. Pelantikan yang dimulai Pukul 09.00 WIB di ruang Lembaga Fakultas Ekonomi ini berjalan dengan cukup khidmat.  Agenda pelantikan dibuka dengan bacaan basmalah yang dipimpin oleh MC, Aleta Normalita dari Kementrian Wirausaha yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an.  

Pelantikan kali ini dilakukan dengan pengambilan sumpah yang dipimpin oleh Ketua LEM FE UII. Pelantikan juga dihadiri teman-teman tamu undangan, diantaranya alumni IESC, pengurus IESC periode 2013-2014 yang diwakili Ahmad Mussadad, dkk, teman-teman JAM, Kopma, dan teman-teman Lembaga.

Dalam sambutannya setelah serah terima jabatan, Mas Ahmad Mussadad selaku ketua periode sebelumnya berpesan pada pengurus baru untuk selalu melaksanakan setiap hal dengan tujuan semata-mata hanya untuk Allah SWT, Mas Ahmad Mussadad juga berpesan pada pengurus baru agar menciptakan inovasi-inovasi. Arif Hadi Prayoga selaku Presiden yang baru berpesan pada pengurus baru untuk saling mengingatkan satu sama lain serta mempererat hubungan kekeluargaan agar IESC menjadi semakin baik.
 
Sebelum ditutup Ketua LEM FE, Mas Maftuhi, berharap IESC mampu meningkatkan budaya diskusi di Fakultas Ekonomi UII dan Selain itu, Mas Maftuhi juga berharap IESC mampu bekerja sama dengan organisasi lain seperti KSPM, EC, dll.






#KemenluIESC

Kamis, 10 April 2014

Temilnas : Daya Juang berkompetisi

Temilnas usai sudah dengan kekalahan telak pada nilai. Skor ku minus. Mengharukan. Apa cuma sampai disitu kemampuan ku? Lagi, terbukti kemampuan ku masih begitu rendah jika harus dibandingkan dengan mereka, para juara.

Ketika para senior meminta ku untuk paling tidak lolos semifinal, jujur saja aku ragu mereka mengatakan itu dengan penuh kepercayaan diri. Raut mereka tidak menunjukan hal tersebut. Itu raut muka penuh harap terhadap sesuatu yang jauh. Aku sendiri tidak percaya diri.

Bukannya aku tak berani bermimpi, aku hanya menyadari kemampuan ku. Aku tau aku tidak akan lolos walaupun pernah berharap. Realistis saja. Mereka para juara sudah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh bulan sedangkan persiapan ku hanya jauh-jauh hari. Sangat berbeda. Daya juang mereka untuk berkompetisi sangat tinggi. Daya juang ku untuk berkompetisi hanya menyala di awal dan redup di tengah dan mati di akhir. Jalan menuju juara terlalu melelahkan. Dua minggu digempur terus belajar sudah terasa memberatkan. "Ingat tujuan kita ke malang ya, untuk field trip." Celetukku sekali waktu. Mungkin itu cukup menggambarkan betapa daya juang ku begitu rendah.


Yang tersisa dari malang

Lantas apa gunanya ikut ke malang? Lebih baik tak usah mengeluarkan biaya banyak untuk pergi ke sana jika berharap saja tidak berani. Ah tidak begitu teman. Aku tidak suka berharap ketika perjuanganku belum sepadan. Kalaupun lolos waktu itu, mungkin aku akan mengatakan, "I dont deserve to reach this. This is just a luck." Aku tidak mau terlalu menggantungkan diri dari keberuntungan karena pada dasarnya menggantungkan diri pada sesuatu yang tak pasti saja kurang baik.

Hasil temilnas mungkin tidak terlalu menggembirakan. Tapi aku gembira walaupun hanya sebagai penggembira. Pengalaman yang didapatkan sepadan dengan apa yang dikeluarkan. Ini untuk pertama kalinya aku mengikuti event nasional. Masih sangat jauh memang untuk bisa berharap berdiri sejajar dengan mereka. Tapi aku belajar banyak disini. Untuk menjadi juara butuh mental juara. Untuk bermental juara harus punya daya juang yang kuat. Komitmen dengan kekonsistensian yang kuat.

Betapa gembiranya hati ku ketika salah satu personil temilnas mengirim pesan kepadaku tentang sebuah kompetisi di UNS setelah temilnas usai. Semangat meluap setelah kekalahan. Itulah yang tersisa dari malang. Kesadaran betapa bodohnya diri ku saat ini. Kesadaran untuk membaca lebih, belajar lebih, bertanya dan berdiskusi lebih. Aku juga ingin mengusai ilmu ini lebih banyak supaya bisa berdiskusi dengan mereka. Mimpi untuk kemajuan perekonomian Indonesia.

Harapan temilreg 
Temilreg. Seharusnya aku sadar lebih awal. Temilreg adalah event tahunan. Seharusnya persiapan bisa lebih baik karena temilreg adalah event yang pasti. Target lebih baik di temilreg bukan lagi sesuatu yang jauh jika mempersiapkan segala sesuatu dari awal. Entah kenapa harapan akan diraihnya hari baik itu terasa begitu dekat. Bersiaplah.

Semoga ini awal yang baik untuk belajar sebelum terjun ke ranah yang lebih besar.


Tulisan ini sangat subjektif karena ini pengalamanku ketika temilnas, bagaimana dengan kalian?

gilanghokage_4
Kemenlu IESC










Selasa, 04 Maret 2014

TEMILREG JOGJA 2014

Pada tanggal 15-16 Februari 2014 lalu IESC FE UII sukses menggelar Temilreg Jogja 2014. Temilreg tahun ini berjalan dengan cukup mengejutkan karena sehari sebelum acara, Gunung Kelud meletus, dan abu vulkanik dari letusan turun cukup deras di Jogja. Hal tersebut berakibat pada terganggunya persiapan panitia. Namun, kita perlu merasa bangga dan bersyukur, Panitia Temilreg sudah melakukan yang terbaik untuk acara ini.

Terimakasih kepada panitia, Keluarga IESC, FoSSEI Jogja  dan teman-teman semua yang telah membantu terselesaikannya Temilreg 2014 :)

Temilreg 2014 berlangsung selama dua hari dengan beberapa agenda, yaitu Olimpiade, Lomba Orasi, Lomba Poster, Lomba Essai, dan seminar tentang AEC. Selamat kepada para pemenang :) semoga bisa semakin memacu dalam belajar dan berkarya. Salam Ekonomi Robbani

#Kemenlu IESC


berikut beberapa dokumentasi kegiatan
 
Peserta Seminar

Para Ketua KSEI saat pembagian sertifikat

Panitia :)

Semifinal Olimpiade

Presnas dan Pembicara Seminar

TEMILREG JOGJA :D

Ini saat apa y? :D


Selasa, 28 Januari 2014

Stocks Investment: Allowed or Forbidden in Islam? (English)

Oleh: Ahmad Dhiyaullatief Bachtiar (KemenLu/ Humas)


Nowadays, people in the world are still talking about the allowance of the investments, whether it is allowed of forbidden, especially in the Stock investments. But both of them have the basis for what they are encouraging is; Allowed or forbidden. Stock investments are now very famous. Because it can give much advantages in a quite easy way but also can give much loss in a short time. In the perspective of Islam, it is also still talked whether it is allowed or forbidden. Therefore, it is still being so problematic. Although there is a lot of debate among Muslim scholars on the status of stock investments in Islam, the opinion allowing stock investments tend to be stronger/ popular.

            Investments are the placement of assets, money, or cash that are expected to give the additional profits of those assets, money or cash. In the investments, there are two sides, which are return, and risk. There is a law applied in the investments that if investors offer the higher return, the higher risk that is going to be borne by the investors. Loss can also be occurred by the investors. The loss can make them losing all of their capitals (Dimas, 2012). In the Islamic perspective, investment is not specifically given the special meaning or definition. Islam wants all of the sources existing are able to be used and utilized as productive as possible, not just to be kept. In Islam, it is also mentioned that these kinds of thing like business activities and investments are so recommended. But, Islam does not interpret that investments can be done by each person, using the wrong ways just for piling up the wealth (Gideck, 2012). Investments have many forms and kinds, which one of them is stock investments. Stock is one of the precious that is traded in the stock markets that is often called as share or securities (Coki, 2008). Stock is the ownership of companies. It can have form paper, or just online statements, etc. The portion of the ownership of the companies is determined in how much the investors invest their capitals in the company, depends on how many stocks bought in the companies (Darmadji & Fakhruddin, 2001: 5).

            Because stock investments are new things in this era, so there are still a lot of pro and contra about it, especially in Islamic perspective. People who disagree with the stock investments argue that in the stock investments, there is security and obligation, which have form certificate or electronic notes. They also argue that stock investments tend to the usury, because it is not encouraged by the fiat money which is based on the gold and silver, causing the fluctuation of the prices in the stock investments. They encouraged their opinion with the dalil of usury (riba), in surah Al-Baqarah [02]: 275. Moreover, the mechanism of trading in the stock investments does not have the legal handover (ijab qabul) and have no involved commoditywhich is the most fundamental thing in the trading in the Islamic perspective. If they do not have the legal handover, the consequence is that they are like selling the commodities which are not theirs. It is forbidden by Rasulullah SAW. They argue that stock investments also have 2 doers; domestic and foreign doers. Because of containing the foreign doers, the law is based on the citizenship status of each. If the doers are from the nation of non-Muslim people living in non-Muslim countries (Kafir Harbi) (Srikandi, 2009)like USA, UK, and Israel, in example, so they are not allowed to join. But, if the doers are non-Muslim people living in Islamic countries (Kafir Mu’ahad), so those foreign doers are allowed. Because in their opinion stock investments tend to be haram, they encouraged it with that dalil saying that everything that commits to forbidden (haram) is considered haram (2008).

            On the contrary, people who agree with the stock investments argue that in the stock investments, there is something called agio. Agio is the difference between the buying price and selling price. So it is not usury, because the investors buy, and sell it. It is like the trading in the conventional markets. The trading in the stock investments actually has someone to relate between the buyers and sellers called broker. Broker relates between the buyers and sellers in the stock investments, so it makes the trading be legal. So, all of the stocks are considered as commodities (sil’ah) and it is allowed. Agio is also used for the importance of investors, and categorized as public interest criteria justified in Sharia Islam (mashlahah ‘ammah), where agio is purposed to increase the wealth, not to dominate the economy by cheating. The prices in the stock investments are fluctuative because of based on the theory of supply and demand. Indeed, stock investments are speculative but not gambling. Gambling is betting money without knowing the clear information and detail about that money. In the stock investments, investors are doing the trading based on the technical analysis, like how the real trading is. It is like grosir, investors buy the stocks and sell it with the higher prices based on their own will (Hanung, 2011). In the stock investments, there is also short-selling, which is the selling of the commodities that have not been owned. Any people were wrong on defining the short-selling as “buying the stocks in the morning and selling it in the afternoon”. However, this definition is wrong. It is okay to buy stocks in the morning and sell it in the afternoon, because the commodities are already owned (2008).

            From the opinion of both sides, it was that explained the stock investments were forbidden because of similar with gambling, but the opposite said that stock investments are based on the analysis technical, not like gambling. Stock investments are not having the legal handover, but the opposite said that the trading in stock investments is related by legal broker, not just by the buyers and sellers themselves, so it is not forbidden. Moreover, the prices are not carelessly determined. Prices are based on supply and demand theory. It is also not usury, because there is no interest in stock investments. The investors get profit from selling the stocks they have with higher prices, not with the interest.

Stock investments are considered as the modern trading, but still disagreed by some people because the form of stock investments is similar with the form of gambling. But, remember that it is based on the fundamental analysis technical, not like gambling which is based on just the luck. Although stock investment is also similar with usury (riba), but it is not the same. Usury (riba) is taking the profit from the interest. Stock investments are taking profit from the agio which is the difference between the buying prices and selling prices, it is like common trading, so it is not forbidden. Stock investments allowance tend to be stronger. However, it depends on you whether you agree or not.

References:
Coki. (n.d.). Pengertian saham dan jenis saham. Retrieved April, 17, 2013, from: http://coki002.wordpress.com/pengertian-saham-dan-jenis-jenis-saham/
Dimas, S. (2012). Definisi investasi. Retrieved April, 17, 2013, from: http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-investasi.html
Gideck. (2012). Investasi dalam pandangan islam. Retrieved April, 17, 2013, from: http://gideck.blogspot.com/2012/04/1-investasi-dalam-pandangan-islam.html
Hamda, Hisbullah H. (2011). Transaksi saham di pasar modal menurut islam. Retrieved April, 28, 2013, from http://hanunghisbullahhamda.blogspot.com/2011/04/transaksi-saham-di-pasar-modal-menurut.html
Hukum pasar modal dalam pandangan islam (2008). Retrieved April, 28, 2013, from http://muslimdaily.net/opini/wawasanislam/hukum-pasar-modal-dalam-pandangan-islam.html#.UX2B5UqZvxQ

Srikandi. (2009). Kafir harbi & kafir zimmi. Retrieved May, 6, 2013, from http://srikandi-pasirsalak.blogspot.com/2009/11/kafir-harbi-kafir-zimmi.html