Sabtu, 12 Oktober 2013

Ekonomi Indonesia, Riwayatmu kini

Oleh Fikri Farhan



Sebelum masuk lebih jauh, ada baiknya para pembaca tau bahwa tulisan ini bersumber dari materi yang diapaparkan oleh Bapak Dumairy dalam Seminar Nasional di FE UNY. Maka jika ada “benar”nya, asalnya dari beliau, dan jika ada “salah”nya, murni kekurangan saya dalam memahami materi yang beliau paparkan.

Catatan ini juga bisa dibilang bentuk tanggung jawab moral saya kepada IESC, karena kedatangan saya atas nama delegasi IESC. Mudah-mudahan catatan ini berguna, paling tidak bagi saya dan teman-teman seperjuangan di IESC. Salam Ekonom Rabbani..!

Indonesia “katanya”

Gemah Ripah Loh Jinawi. Ungakapan ini lebih kurang terjemahannya tentram dan makmur serta sangat subur tanahnya. Mungkin ungkapan diatas merupakan gambaran dari kondisi Indonesia dahulu yang kemudian tertanam dalam benak kita, begitulah kondisi Indonesia, tentram dan makmur.
Bahkan salah satu Grup Band Legendaris Indonesia, Koes Plus, dalam salah satu lirik lagunya menulis “Bukan lautan hanya kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu. Tiada badai tiada topan kau temui. Ikan dan udang menghampiri dirimu. Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman....”. Dua hal ini semakin menggambarkan bagaimana makmurnya Indonesia dahulu.

Lalu bagaimana kondisinya sekarang? Apakah sekarang negeri yang kita diami ini makmur? Rakyatnya sejahtera? Apa sesuai dengan lirik lagu Koes Plus dan ungkapan Gemah Ripah Loh Jinawi tersebut?

Pertanyaan-pertaanyaan diatas bisa kita jawab salah satunya dengan memahami Keadaan dan Permasalahan Ekonomi indonesia. Namun, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana memahami Keadaan dan Permasalahan Ekonomi sebuah negara/negeri (Indonesia)?  Menurut Pak Dum (sapaan akrab Pak Dumairy) untuk memahami keadaan dan Permasalahan Ekonomi sebuah negara/negeri yaitu dengan mengenali indikator-indikator makroekonominya.
 
Indikator Makroekonomi
Indikator Makroekonomi adalah besaran variabel-variabel agregat perekonomian yang cakupannya meliputi seluruh wilayah negeri dari sebuah negara.
 Diantara Indikator-indikator  Makroekonomi yaitu
  1. Pendapatan per Kapita
  2. Laju Inflasi
  3. Pertumbuhan Ekonomi
  4. Tingkat Pengangguran
  5. Indeks Gini
  6. Kemantapan Kurs Mata uang
  7. Nisbah Pelunasan Utang
  8. Struktur Perekonomian
  9. Anggaran Pemerintah (Ind: APBN)
  10. Cadangan Devisa  (forex. reserve)
  11. Indeks Harga Saham
  12. Daya Saing
  13. Indeks Pembangunan Manusia
Pada tulisan ini, kita akan membahas sebagian dari indikator-indikator diatas.

1. Pendapatan Nasional 
Pendapatan nasional adalah jumlah nilai pendapatan yang dihasilkan oleh suatu negara dalam setahun. 
(PN = PNB - Depresiasi – Pajak-pajak tak langsung)
 Produk Nasional Bruto [PNB (Gross National Product, GNP)] dapat dihitung berdasarkan
            - Pendekatan nilai produksi
Hasil penjumlahan dari sejumlah darang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi masyarakat dalam satu tahun yang diukur dengan uang. (Drs. Nur Jaka dkk, 2007)
Pendekatan pendapatan
Hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan yang diterima oleh para pemilik faktor produksi dalam suatu negara selama satu tahun. (Drs. Nur Jaka dkk, 2007)
           -   Pendekatan pengeluaran
Penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh Rumah Tangga Ekonomi dalam suatu negara selama satu tahun. (Drs. Nur Jaka dkk, 2007)

             Dengan angka atau data Pendapatan Nasional dapat diketahui:
Ø  Tingkat kemakmuran penduduk suatu negara
                      (dengan menghitung Pendapatan per Kapita)
Ø  Perkembangan tingkat kemakmuran
                      (berdasarkan data runtut waktu)
Ø  Perbandingan dengan negara lain
                      (jika disandingkan dengan data serupa dari negara-negara lain)

Beberapa konsep Pendapatan Nasional
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu

PDB Indonesia, 2009 - 2012  (Rp miliar)
Berdasarkan harga yang berlaku  (PDB nominal)
            2009                            2010                            2011                    2012
      5.606.203,40                6.446.851,90              7.422.781,20        8.241.864,30

Berdasarkan Harga Konstan tahun 2000  (PDB riil)
            2009                            2010                            2011                   2012
       2.178.850,40              2.314.458,80              2.464.676,50        2.618.139,20

Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut.

Pendapatan per kapita, 2010—2012
Berdasarkan harga yang berlaku (nilai nominal)
                                    2010                2011                2012
PDB/Kpt        26,786,768.35    30,424,351.68    33,338,986.87
PNB/Kpt        26,034,839.86    29,556,683.81    32,371,459.18
PN/Kapita      23,759,818.77    27,298,811.57    30,516,670.73

Berdasarkan harga konstan tahun 2000 (nilai riil)
                                    2010                2011                2012
PDB/Kpt        9,616,611.75     10,102,168.25     10,590,578.20
PNB/Kpt        9,230,228.55       9,706,805.16     10,183,417.30
PN/Kapita      8,412,617.54       9,025,532.92       9,490,533.09
(Data bisa di unduh di bps.go.id)
  
2. Laju Inflasi
Laju inflasi adalah perkembangan tingkat harga-harga umum dari waktu ke waktu. Sebagai indikator makroekonomi LI berguna untuk:
Ø  Gairah bisnis atau geliat perekonomian
(apabila kadarnya lunak atau ringan, yakni tidak mencapai 10% per tahun)
Ø  Ancaman kesuraman kehidupan ekonomi di masa datang (apabila lajunya meningkat dan selalu meningkat dari waktu ke waktu)
Laju Inflasi  (dalam persen)
                        2009       2010       2011        2012     2013
                         2,78        6,96        3,79        4,30      7,94

Rincian Inflasi  menurut Kelompok Komoditas 2009—2012  (dalam persen)
                                        2009      2010      2011     2012     2013

Bhn Mknn                       3,88     15,64      3,64       5,68      15,01
Perumhn, ALG, BB        1,83       4,08      3,47       3,35       4,13
Sandang                          6,00       6,51      7,57       4,67      -1,99
Kesehatan                       3,89       2,19      4,26       2,91        2,57
Transportasi                   -3,67      2,69      1,92       2,20      15,00
Umum                            2,78      6,96       3,79       4,30       7,94


           3. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi adalah kenaikan pendapatan per kapita nyata.
            PpKrt  - PpKrt -1
PE t =                          x 100%
PpKrt -1
Pertumbuhan Ekonomi menyiratkan peningkatan nyata kemakmuran masyarakat  (penduduk atau rakyat sebuah negara). 
Bagi pebisnis, PE yang positif berarti kenaikan daya beli masyarakat; hal itu akan memacu gairah bisnis mereka.Sedangkan bagi Pemerintah, PE yang positif berarti kenaikan potensi penerimaan pajak (sumber utama penerimaan Pemerintah).

Pertumbuhan Ekonomi  (HK tahun 2000, persen)
                          2009         2010      2011     2012      
PDB riil             4,63         6,22       6,49      6,23      
PN riil/Kpt         1,95         6,27       7,29      5,15      
Pertumbuhan Ekonomi  (HK tahun 2000, persen)
                         2009       2010      2011        2012      
PDB riil             4,63       6,22       6,49      6,23      
PN riil/Kpt        1,95        6,27      7,29       5,15      

      4. Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran adalah persentase angkatan kerja yang tidak bekerja terhadap jumlah seluruh angkatan kerja.
Tingkat pengangguran dapat menyiratkan kadar ketenteraman perekonomian, jika angkanya relatif rendah atau kecil.Tingkat pengangguran yang tinggi atau besar berpotensi mengusik perekonomian, Kriminalitas, Keresahan sosial dan letupan sosial.

Jumlah Penganggur  (orang) 
                                                  Febr 2012          Febr 2013

Tidak Bersekolah                       123 213              109 865
Tidak Tamat SD                         590 719              513 534
Lulusan SD                             1 415 111           1 421 653
Lulusan SLTP                         1 716 450           1 822 395
Lulusan SLTA umum             1 983 591           1 841 545
Lulusan SLTA kejuruan             990 325              847 052
D-I-II-II/Akademi                     252 877              192 762
Sarjana                                     541 955               421 717
Jumlah                                    7 614 241           7 170 523

      5. Rasio Gini  (Gini Ratio)
Angka yang menggambarkan ketimpangan (kemerataan) distribusi pendapatan nasional di kalangan penduduk sebuah negara, 0 < RG < 1. Semakin kecil RG (kian mendekati nol) semakin baik, karena hal itu menyiratkan distribusi pendapatan nasional yang semakin merata (semakin tidak timpang).       

Nah bagaimana tigkat ketimpangan di Indonesia ?
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka gini rasio pada tahun 2011 mencapai 0,41. Angka ini dinilai sangat tinggi dan mencerminkan ketimpangan pendapatan yang sangat besar. Sebab, pada 2010 gini rasio Indonesia hanya 0,38. Sedangkan pada tahun 2009, angka gini rasio di level 0,357. Tahun 2002, gini rasio masih 0,32.

Diatas adalah sebagian indikator-indikator makro ekonomi indonesia. Data-data diatas bisa diakses di bps.go.id melalui data-data yang disajikan diatas silahkan menilai sendiri seperti apakah kondisi perekonomian Indonesia. Lalu, pemikiran seperti apa  yang mucul dari diri kita, pesimiskah? Atau malah merasa tertantang untuk memperbaiki ini semua?

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar