Kamis, 12 November 2015

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam

OLEH : Rinaldi Arman (Kewirausahaan)
Perkembangan ekonomi saat ini memiliki pengaruh besar dalam pertumbuhan kesejahteraan tatanan ekonomi dunia. Adapun salah satu trend perkembangan ekonomi dunia saat ini adalah terutama tumbuh dikalangan negara muslim adalah ekonomi islam. Dalam perkembangan ekonomi islam sudah sejak lama berlangsung pada masa rasulullah saw dan dilanjutkan pada masa-masa berikutnya dengan berasaskan Al-quran dan Hadits. Ekonomi islam diketahui mengalami puncak kejayaan oleh ilmuwan besar islam Ibnu Khaldun yang telah menuliskan karya yang bejudul Abul Iqtishad. Ibnu Khaldun adalah seorang sejarawan muslim yang mendalami sosiologi dan pakar ekonomi sebagai seorang penggagas ilmu ekonomi pertama secara empiris berasal dari tunisia dan penulis salah satu karyanya yang terkenal yaitu Muqaddimah. Bapak ekonomi dalam islam sendiri yang sangat dikenal adalah Ibnu khaldun yang ketika itu dapat menjelaskan fenomena ekonomi secara aktual dan mematahkan kajian-kajian ekonomi bersifat normatif, moral dan prespektif filsafat terutama tidak sesuai dengan ajaran islam mengenai aturan-aturan dalam ekonomi yang pada dasarnya telah dimuat di Al-quran dengan sebuah permasalahan paling fenomenal yaitu hukum Riba. Berbagai macam masalah ekonomi umum yang sering ditemui dalam tatanan nilai ekonomi seperti hukum permintaan dan penawaran,  sudut pandang makro dan mikro ekonomi dan lain-lain. 
Pekembangan ekonomi islam sendiri melalui tiga fase yaitu pengembangan dasar ekonomi islam pada masa-masa Zain bin Ali, Abu Hanifah, Abu Yusuf, dan Ibnu Masakawaih. Pada fase pertama yang tahun kelima hijriyah teloh diperbolehkan adanya penjualan dengan sistem kredit, transparansi transaksi keuangan, aturan penentuan kebijakan keuangan publik dan juga pertukaran uang atau money exchange. Fase Kedua yang dikenal sebagai kejayaan dimana ide-ide cemerlang dan intelektualitas sangat mendominasi pada zaman Al Ghazali, Ibnu Taimiyah dan Al Maqrizi yang memunculkan sebuah evolusi baru berupa pasar uang, larangan menimbung uang, akad-akad transaksi dan pembatasan antara keluar-masuk nya peredaran uang di masyarakat. Fase ketiga dimana perubahan dalam penurunan ekonomi islam yang berkahir sekitar 14 hijriyah dengan mulai luntur nya tatanan ekonomi islam. fase perkembangan ekonomi islam sangat terlihat dengan penetapan aturan yang berasaskan  pada kekuasaan tertinggi hanya milik Allah swt yang dapat dilihat salah satunya dengan mengutip ayat Al Humazah : 1-3 “Celakalah semua pedagang jahat dan suka menjatuhkan orang lain yang menumpuk hartanya dan memperbanyak dengan harapan harta tersebut dapat menjadikanya hebat dan selalu bertahan selamanya.” Dan munculah aturan dan larangan untuk menumpuk harta.  Sejarah mencatat bahwa ketika masuk pada abad pertengahan setelah meredupnya kejayaan islam terutama pada masa kerajaan dynasty ummayah terjadilah puncak dari gejolak perseteruan antara para cendekiawan yang berfikir logis dengan para pemuka agama yang berfikir teologis di eropa dengan pokok permasalahan agama dan logika pada masa kegelapan (dark ages) yang terjadi di Eropa menjadi warna tersendiri yang mempengaruhi pemikiran ekonomi menjadikan ilmu ekonomi selanjutnya sangat sekuler, dengan Munculnya pemikiran radikal dalam melakukan perlawanan terhadap pemikiran gereja merupakan salah satu titik balik dari kebangkitan keilmuan di Eropa.
Ekonomi sebagai sebuah ilmu merupakan peran dari para ekonom barat dalam menyikapi masalah ekonomi itu sendiri. Sebagai suatu body of doctrine yang mencakup fenomena ekonomi dalam masyarakat. Ilmu ekonomi modern digagas oleh Adam Smith pada abad ke-18 dengan dipublikasikannya The Wealth of Nation. Pemikiran Adam Smith tersebut merupakan bentuk pemikiran dalam menyikapi prilaku ekonomi dan selanjutnya bentuk pemikiran ini bersumber dari realitas kehidupan ini melahirkan sebuah konsep positive economics yang ber-asal pada logika. Saat ini setelah memasuki abad 21 dirasakan sangat mendalam akan retorika permasalah ekonomi dengan muncul nya permasalahan yang diakibatkan oleh prilaku ekonomi kapitalisme dan menjadikan era krisis dan kejatuhan ekonomi dunia dalam catatan sejarah ekonomi hingga saat ini. Namun sekarang dengan adanya kesadaran yang mulai muncul bahwa ekonomi tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan agama menjadikan ekonomi islam saat ini menjadi salah satu bentuk apresiasi akan sistem ekonomi kapitalisme yang memiliki kelemahan dan mengunjang tatanan ekonomi dunia, dan kedepan dapat kita lihat perjuangan para ekonomi islam dari sama dahulu akan kembali diperjuangkan pada era modern ini.