Selasa, 29 Januari 2013

Diary ku (Coretan Gilang)



Minggu 9 desember, ada workshop kepenulisan ilmiah ekonomi islam oleh FoSSEI, akhirnya ikut juga, jujur aku ingin sekali bisa menulis ilmiah karena bagaimanapun juga kegiatan tulis-menulis selalu menjadi bagian dari unsur akademik. Dan salah satu kekurangan mahasiswa Indonesia itu tidak pandai menulis ilmiah.

Foto temen-temen IESC bareng Pak Dwi
Berangkat jam tengah 9 bareng dengan temen-temen IESC (Islamic Economy Study Club) dan ada sempat tersesat dulu, waah... akhirnya nyampe juga jam 09.30 di STEI-Yo, baru pernah denger ya? ini Sekolah Tinggi Ekonomi Islam- Yogyakarta, lah yang orang jogja nya saja yang tahu dikit, hehe...

Sampe disana, wah terkejut sekali, kampusnya kecil, sama SMA 1 Brebes masih kalah jauh, hanya saja, kata Mas Fik (ketua IESC) orang-orang STEI-Yo hebat-hebat, salut, dari bangunan kecil yang kelihatan tidak nyaman ini bisa menghasilkan orang-orang hebat. Ya, salah satunya adalah Pak Dwi Suwiknyo yang sudah menulis banyak buku. Dia juga pemateri workshop kepenulisan ini.

Pembukaan, Pak Dwi bertanya tentang blog, siapa saja yang punya blog, waah lumayan banyak jg, tp saat ditanya sudah berapa kali menulis di bulan desember, hanya satu orang yang mengangkat tangan, hehe... dengan iming-iming sebuah buku, pertanyaan diganti, siapa yang kuliah sudah tidak dibiayai orang tua, dan ternyata kali ini hanya satu orang yang mengangkat tangan. Wah beruntung sekali anak itu pikirku.

Pak Dwi mengangkat satu buku lagi, "aku harus dapat tu buku", begitu pikirku yang berharap Pak Dwi bertanya tentang diary aktif, daann.. apa yang terjadi kawan?? Ya, bener sekali, Pak Dwi beneran bertanya tentang diary, dan yang lebih mengejutkan, dari sekian banyak peserta, yang punya diary aktif hanya aku sendiri, waaah... Pak Dwi ga lantas percaya, dia mengulang pertanyaan dan berharap ada yang angkat tangan lagi, tapi ternyata tidak ada juga,, 

Karena tidak ada yang angkat tangan akhirnya Pak Dwi memberikan buku karyanya padaku, waah senengnya, tapi aku gemetaran cuy, gugup, gapapa deh, dapet buku langsung dari penulis dan pematerinya itu wah sekali. Paling tidak diary ku berguna juga, hehe...




Jumat, 18 Januari 2013

SET dalam gambar

 SET 2012 yang diadakan oleh FoSSEI regional Yogyakarta, memberikan banyak kesan bagi anggota IESC..

Gambar di samping : suasana sebelum senam pagi.. tampak ceria semua..
Tiga tokoh IESC yg berpose (pura-pura jadi pembicara)hehe
Natiq, Makruf, Purma
Eko, Makruf, Fikri, Purma
Fikri memimpin doa diakhir acara kelihatannya sangat khusyu'...he



Sebelum pulang foto dulu bersama koordinator regional  FoSSEI Yogyakarta..

Senin, 14 Januari 2013

Struktur Baru Organisasi IESC




                                                  Ketua             : Fikri Farhan
                                                  Sekretaris       : Novita Kusuma maharani
            Putri Arifiyanti
                                                  Bendahara     : Nur Fitri Martaliah

1.      Divisi PSDI
-          Koordiantor : Futukhul Haq Lillah
   Yunice Karina Tumewang
   Irma Aseptia
   Zulhazzi Siregar
   Futikha Kautsari  
   Muhammad Yahya 
2.      Divisi PPWI
-          Koordinator : Ismail Shaleh s
   Gilang Mukti Prabowo
   Adrian Wicaksana
   Muhammad Abdul Rofi’ul Muiz
   Agus Faryandi
3.      Divisi Humas
-          Koordinator : Eko Purnomo
   Ahmad Rizki Arief
   Makruf
   Hanifah Dina Zain
   Rizki Abdillah
   Astrini Suci
4.      Divisi Wirausaha
-          Kooordinator : Kurniawansyah Putra
     Natiq Al-Aktsar
     Purmadyaksa
     Riris Pudji Utari
     Panji Kusuma
     Umi Zumrotul




5.      Divisi Kajian
-          Koordinator : Arief Hadi Prayoga
   Dimas Putranto
   Musaddad
   Ayu Tiffani
   Zarra Zattina
  

SEMINAR REGIONAL DINAR DIRHAM




Oleh : Ismail Shaleh Siregar (divisi kajian dan riset IESC FE UII)

Seminar regional kali ini diadakan atas kerjasama P3EI, Wakala Nusantara Indonesia, JAWARA dan UII. Dimeriahkan dengan pembicara nasional dalam bidang dinar dan dirham yakni, Ir.Zaim Saidi, MPA (Dirut WIN), Abdurrahman Rachadi (Ketua JAWARA), M. Bekti Hendrianto (Dirut P3EI).
Pembicara pertama, Abdurrahman Rachadi langsung mengajak para peserta yang sebagiannya adalah penduduk desa sekitar UII, dan mahasiswa serta pengusaha untuk mengenal apa itu DnD. “DnD ialah sunnah Nabi” demikian tuturnya. Beliau berpendapat uang kertas apapun namanya itu adalah riba. “ketika sholat kita meniru Nabi, ketika berdoa kita meniru Nabi, ketika berkehidupan sosial kita jadikan Nabi panutan, tapi kenapa dalam perdagangan kita tidak meniru Nabi?” demikian pernyataan Abdurrahman Rachadi. Maksudnya ialah kenapa kita tidak meniru mata uang yang Nabi pakai pada saat berdagang? Epilog yang beliau sebagai penutup sesi pertama ialah bahwa sudah saatnya kita tinggalkan riba dan sudah saatnya pula kita galakkan perdagangan.
Sesi kedua dilanjutkan oleh Ir.Zaim Saidi, beliau membuka dengan sebuah pertanyaan, “pernah tidak para hadirin di ruangan ini diberitahu apa itu rupiah? Atau mungkin barangkali kita sering mendengar seribu perak, lima ribu perak. Kenapa disebut perak?” ternyata dari apa yang beliau sampaikan uang rupiah pada awal mulanya ialah koin perak, bukan berbentuk kertas. DnD terbuat dari perak dan emas oleh karrena itu jika kita menggunakan DnD sama aja kita menggunakan mata uang rupiah zaman dulu yang masih berbentuk perak, dan seperti kita ketahui bahwa rupiah pada zaman dulu memiliki nilai yang cukup kuat dibanding sekarang. Pada zaman rasuk harga 1 ekor kambing sama dengan 1 dinar, saat ini 1 dinar setara dengan Rp.2.500.000, inilah kelebihan DnD, tahan dari inflasi.
Ir. Zaim Saidi berpandangan, DnD bukan untuk investasi karena DnD juga bukan berorientasi ekonomi tetapi berorientasi politik, yakni untuk menyatukan umat Islam dimulai dari mata uangnya. Jika ingin berinvestasi jangan pernah gunakan DnD sebagai medianya, karena itu adalah salah satu bentuk penimbunan emas yang diharamkan oleh Allah dan Rasulullah. Penerapan DnD adalah untuk menegakkan syariat Islam.
Berdasarkan prediksi tahun 2013 ialah tahunnya DnD untuk berkembang lebih luas secara baik, dan dinyatakan tahun 2013 adalah tahunnya DnD.
Sesi selanjutnya diisi oleh M. Bekti Hendrianto, ada beberapa fungsi dinar, pertama sebagai alat pembayaran, hal ini seperti apa yang dilakukan Rasulullah dan khulafa rasyidin. Yang kedua sebagai tabungan, perlu dibedakan antara tabungan dengan investasi, tabungan yang dimaksud adalah hanya untuk berjaga dari hal-hal yang tak terduga, dan sifat penyimpanannya tidak boleh terlalu lama, sedangkan investasi sengaja memakai dinar untuk kepentingan laba, ini adalah hal yang diharamkan. DnD berfungsi sebagai penjaga kekayaan, selain fisiknya yang mudah dibawa dan praktis, ada banyak kelebihan intrinsik yang terdapat pada DnD
Kesimpulan dari seminar ini ialah untuk menyebarluaskan syariat Islam ini, untuk mempersatukan umat Islam ini, maka tidak ada jalan pintas untuk mempercepat ini semua. Semua harus dimulai dari diri sendiri, just do it.

Selasa, 08 Januari 2013

Pengantar Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Periode Pertama


Oleh : A. Musaddad Husein (Anggota Islamic Economics Studi Club (IESC) FE UII)


Misteri Dark Age Dalam Sejarah Peradaban Dunia
Economic anlysis begins with the greeks, not to be reestablished until the scholastics emerged with St. Thomas aquinas
Diatas adalah salah satu  petikan dari thesis Joseph schumpeter(1954)  yang berjudul History economic analysis. Yang mana bisa dikatakan mewakili apa yang ia tulis. Bahwa  ilmu ekonomi  pertama kali muncul diyunani, dan muncul kembali pada saat  St Thomas Aquinas. Pendek kata,  ia mengungkapkan bahwa s
etelah akhir masa keemasan Graceo Roma di abad ke-8 Masehi  sampai kemunculan St Thomas Aquinas pada abad 13. Jarang sekali ditemukan pemikiran maupun  teori-teori  ekonomi yg dihasilkan. Bahkan, schumpeter  menyebutnya sebagai ‘Great Gap’, yaitu  terjadi jurang yang besar diantaranya (abad 8-abad 13).